Personal Branding: Kunci Bersaing di Era Bisnis Digital

Berita Thumbnail
Rabu, 18 Juni 2025

Personal Branding: Kunci Bersaing di Era Bisnis Digital

Dunia kini semakin terhubung lewat digitalisasi, dan memiliki keahlian saja tidak cukup untuk membuatmu menonjol di antara ribuan profesional lainnya.

Kamu perlu strategi untuk membangun kredibilitas, itulah mengapa personal branding sangat penting.

Kenapa Personal Branding Penting di Era Bisnis Digital?

Dulu, mungkin kita cukup memiliki ijazah dan CV untuk melamar pekerjaan. Identitas profesional kita sebatas apa yang tertulis di kertas. 

Namun, di era digital saat ini, aturan mainnya telah berubah total.

Sebelum bertemu denganmu, rekruter kemungkinan besar akan mengetik namamu dulu di Google. 

Mereka akan melihat profil LinkedIn-mu, mengintip postinganmu dan mencari jejak digitalmu untuk memahami siapa kamu sebenarnya.

Sebab itulah, kita butuh personal branding.

Personal branding adalah cara untuk menceritakan siapa dirimu, keahlianmu, dan apa yang bisa kamu tawarkan.

Manfaat Personal Branding Buat Mahasiswa & Profesional Muda

1. Meningkatkan Kredibilitas & Trust

Anggaplah ada seseorang yang menulis “memiliki keahlian di bidang Digital Marketing” di CV-nya.

Kemudian, ada orang lain yang menulis hal yang sama, tetapi saat namanya dicari di Google, muncul profil LinkedIn-nya, beberapa artikel tentang marketing yang ia tulis, atau cuitan-cuitan berisi wawasannya tentang tren terbaru.

Kira-kira, siapa yang akan lebih kamu percaya? 

Pasti yang kedua, kan?

Nah, inilah kelebihan personal branding

Dengan aktif berbagi pengetahuan, karya, atau pandanganmu di bidang keahlianmu, kamu sedang memberikan bukti atas keahlianmu. 

Orang lain nggak cuma mendengar klaimmu, tetapi mereka bisa melihat langsung buktinya. Proses inilah yang membangun kredibilitas dan menumbuhkan kepercayaan (trust) dari audiens, baik itu rekruter, calon klien, maupun kolega.

2. Membuka Peluang Karier & Kolaborasi

Jika kredibilitas dan kepercayaan sudah terbangun, peluang akan mulai mencarimu, bukan sebaliknya. Lagi-lagi, inilah salah satu kelebihan utama dari personal branding.

Tanpa personal branding, kamu harus mengirim puluhan atau ratusan lamaran kerja dan berharap ada yang direspons. 

Namun, dengan personal branding yang kuat, rekruter justru akan tertarik kepadamu dan menawarimu posisi pekerjaan.

Atau, seseorang yang mengikuti akun Instagram-mu tentang desain grafis, tiba-tiba menghubungimu untuk sebuah proyek freelance

Bahkan, bisa saja kamu diundang untuk menjadi pembicara di sebuah webinar mahasiswa karena dianggap memiliki pengetahuan mumpuni di bidangmu.

Menarik sekali, kan?

3. Memperkuat Positioning di Industri

Ada ribuan orang yang memiliki bidang keahlian sama denganmu. Nah, apa yang membuatmu berbeda dari mereka?

Pertanyaan ini bisa kamu jawab melalui personal branding. Kamu dapat mendefinisikan keunikanmu secara spesifik.

Misalnya, alih-alih dikenal sebagai “mahasiswa yang tertarik pada bisnis”, kamu dapat memosisikan diri sebagai “mahasiswa dengan minat mendalam pada strategi e-commerce untuk produk lokal”. 

Lebih spesifik, kan? Ini membuatmu menjadi lebih mudah diingat.

Jadi, kalau ada peluang sesuai keunikanmu itu, namamu akan menjadi yang pertama kali muncul di benak orang. 

4. Membangun Komunitas & Audience Sendiri

Saat kamu secara konsisten berbagi wawasan dan karya melalui personal branding, kamu juga perlahan mengumpulkan audiens.

Nah, kalau sudah memiliki audiens yang loyal, kamu tak sulit lagi untuk menyebarkan ide-ide baru. 

Kamu bisa mendapatkan masukan langsung dari orang-orang dengan minat sama.

Bahkan, jika suatu saat nanti kamu ingin meluncurkan sebuah proyek, bisnis, atau produk, kamu sudah memiliki calon pelanggan pertama.

5 Langkah Membangun Personal Branding Sejak Kuliah

1. Kenali Diri Sendiri & Tentukan Niche

Sebelum menunjukkan dirimu ke dunia luar, kamu harus kenal dulu dengan diri sendiri. 

Coba luangkan waktu dan jawab pertanyaan ini:

  • Topik apa yang membuatmu paling antusias?
  • Mata kuliah atau kegiatan apa di kampus yang paling kamu sukai?
  • Masalah apa yang ingin kamu bantu selesaikan?

Nah, dari jawaban itu, tentukan satu atau dua area spesifik (niche) yang ingin kamu tekuni.

2. Tentukan Platform & Rapikan Media Sosial

Pilih satu platform untuk membagikan kontenmu, seperti blog pribadi, LinkedIn, Instagram, X, atau Youtube. 

Sebaiknya, pilih satu platform dulu dan fokus bangun audiens di sana secara konsisten.

Jika sudah berjalan dengan baik di satu platform, baru merambah ke platform lain untuk memperluas jangkauan.

Jangan lupa pasang foto profil yang jelas, profesional, dan usahakan sama di semua platform agar mudah dikenali.

Selain itu, tulis bio yang singkat dan padat. Sebutkan status dan minatmu. Misalnya, mahasiswa komunikasi yang tertarik pada Brand Storytelling & Content Creation.

3. Mulai Bagikan Kontenmu

Buat editorial plan agar pembuatan kontenmu lebih terjadwal.

Salah satu contohnya, rangkuman dari sebuah buku atau webinar yang baru kamu ikuti, lalu bagikan di LinkedIn. 

Atau, berita menarik tentang industrimu, lalu bagikan di X dengan sedikit opinimu.

Usahakan konsisten berbagi informasi, sekecil apa pun itu. 

Kamu tidak perlu menjadi seorang ahli atau praktisi, cukup membagikan hal-hal yang kamu tahu atau baru pelajari juga sudah bagus.

4. Interaksi dengan Audiens

Setelah membagikan konten, luangkan waktu untuk melihat dan merespons komentar yang masuk. 

Coba jawab pertanyaan atau sekadar ucapkan terima kasih kepada mereka yang telah berinteraksi.

Interaksi ini akan membuatmu audiens merasa dekat dan membangun hubungan yang lebih kuat. 

Selain itu, dengan mendengarkan mereka, kamu akan mendapatkan banyak sekali ide baru dan relevan untuk konten-konten selanjutnya.

5. Bangun Koneksi dengan Praktisi

Selain membangun hubungan dengan audiens, kamu juga perlu berkoneksi dengan orang-orang yang sudah lebih dulu berkecimpung di industrimu. 

Ikuti akun para ahli atau senior di bidang yang kamu minati. Pelajari konten yang mereka bagikan, dan berikan komentar positif. 

Koneksi dengan para praktisi ini bisa memberimu informasi terkait industri yang tidak ada di buku pelajaran, mentorship, bahkan pemberi rekomendasi untuk kariermu di masa depan.

Skill Pendukung Personal Branding yang Perlu Dipelajari

Nah, untuk menjalankan kelima langkah tadi dengan efektif, ada beberapa skill pendukung yang perlu kamu asah, yakni:

1. Public Speaking & Storytelling

Kemampuan untuk menyusun cerita secara runtut dan menyampaikannya dengan percaya diri.

Skill ini dibutuhkan untuk mempresentasikan dirimu dengan menarik, baik saat wawancara kerja, networking event, maupun saat berbagi pengalaman di media sosial. 

2. Visual Branding

Kemampuan untuk menjaga konsistensi visual akan membuat brand-mu terlihat lebih profesional dan mudah diingat. 

Hal ini mencakup pemilihan foto profil, desain konten yang serasi, hingga penentuan tone warna pada media sosialmu.

3. Copywriting

Seni menulis persuasif untuk membangun citra yang kamu inginkan. Skill ini sangat dibutuhkan untuk menulis bio atau caption yang menarik.

4. Digital Marketing Basic 

Kamu perlu tahu cara agar kontenmu bisa sampai ke audiens yang tepat. 

Memahami dasar-dasar pemasaran digital, seperti cara kerja algoritma media sosial atau dasar-dasar SEO agar namamu mudah ditemukan di Google, akan sangat mempercepat perkembangan personal branding-mu.

5. Networking Skill 

Kemampuan untuk membangun dan merawat hubungan profesional. 

Kamu harus tahu cara memulai percakapan, mendengarkan, dan membangun hubungan timbal-balik, baik online maupun offline.

Skill ini diperlukan untuk memperluas circle profesional, membuka peluang kolaborasi, dan mendapatkan rekomendasi dari orang-orang yang sudah mengenal kualitas kerjamu.

Personal Branding Adalah Investasi Jangka Panjang!

Personal branding tidak bisa dibangun dalam semalam. Setiap konten yang kamu bagikan akan membentuk reputasimu secara perlahan.

Reputasi inilah yang akan membuka banyak peluang dan keunggulan di masa depan. Kamu akan menjadi talenta yang paling dicari dan diingat.

Yuk, mulai bangun personal branding dari sekarang, sekecil apa pun langkahnya!

Floatin Button