- Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol
- Jakarta Barat, Indonesia
- Phone: (62-21) 566 3232
- Fax: (62-21) 564 4270
- Email: humas@trisakti.ac.id
Keterampilan yang Wajib Dimiliki di Era AI untuk Sukses di Dunia Bisnis

Keterampilan yang Wajib Dimiliki di Era AI untuk Sukses di Dunia Bisnis
Dunia bisnis kini memasuki era baru didominasi oleh Artificial Intelligence (AI), yang mengubah cara kita bekerja dan persaingan mencari kerja.
Sebab itulah, untuk bisa sukses di dunia bisnis era ini, kita wajib menguasai serangkaian keterampilan yang tak dimiliki AI.
Dunia Bisnis Berubah Cepat — Saatnya Upgrade Skill!
Kemajuan teknologi membuat perubahan di dunia bisnis semakin cepat.
Strategi-strategi bisnis yang dulu dianggap ampuh, sekarang perlu penyesuaian agar tetap efektif.
Apalagi mulai muncul Artificial Intelligence (AI).
Yap, saat ini, AI sudah mulai terintegrasi dalam cara bisnis beroperasi, cara perusahaan melayani pelanggan, dan jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan di masa depan.
Artinya, lanskap persaingan di dunia kerja juga ikut berubah!
Karena perubahannya secepat ini, skill set yang dibutuhkan untuk bisa sukses pun harus ikut di-upgrade!
Hanya mengandalkan pengetahuan teori dari satu bidang saja mungkin tidak akan cukup lagi.
Saat nanti memilih jurusan kuliah, kamu sebenarnya juga sedang memilih tempat belajar terbaik untuk membangun dan mengasah keterampilan-keterampilan penting untuk memenangkan persaingan di dunia kerja.
Namun, tak usah khawatir, ya.
Era ini bukan untuk membuatmu takut, justru sebaliknya! Ini adalah era yang penuh dengan peluang emas bagi siapa saja yang mau beradaptasi dan mempersiapkan diri dengan baik.
Jadi, apa saja, sih, keterampilan wajib yang perlu kamu asah agar bisa menjadi talenta unggulan di dunia bisnis era AI?
Yuk, kita bedah satu per satu!
Ini Dia Keterampilan Wajib di Era AI!
1. Literasi Data
Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, memahami, menganalisis, dan bercerita menggunakan data.
Artinya, saat kamu melihat tumpukan angka atau grafik yang rumit, kamu bisa mengerti apa maksud di baliknya.
Contohnya, kamu bisa menyimpulkan, “Oh, ternyata penjualan produk kita naik di hari Sabtu karena ada promosi di media sosial” atau “Dari data ini, kelihatan kalau pelanggan lebih suka fitur A daripada fitur B”.
Kamu jadi bisa membedakan mana informasi yang didukung oleh fakta (data) dan mana yang hanya sekadar asumsi.
Mengapa ini jadi keterampilan wajib di era AI?
Karena AI dan data tak bisa dipisahkan. AI belajar dari data, dan untuk bisa bekerja sama dengan teknologi AI dan memahami hasilnya, kamu perlu mengerti bahasa dasarnya, yaitu data.
Selain itu, hampir semua keputusan bisnis saat ini dibuat berdasarkan analisis data, bukan karena firasat atau ‘kata orang’ saja.
Nah, dengan memiliki literasi data, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat, memberikan argumen kuat berdasarkan bukti, dan membantu bisnis tumbuh cepat dan efisien.
2. Kemampuan Berpikir Kritis & Problem Solving
Berpikir kritis artinya kamu tidak mudah percaya dan tidak menelan informasi mentah-mentah.
Kamu memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah situasi dari berbagai sudut pandang, mempertanyakan asumsi-asumsi yang ada, mengevaluasi validitas sebuah argumen atau data, dan akhirnya membuat penilaian logis.
Kemampuan ini sangat cocok untuk problem solving, yaitu keahlian untuk mengidentifikasi akar dari sebuah masalah dan kemudian merancang solusi yang kreatif serta efektif untuk menyelesaikannya.
Kamu harus memiliki keterampilan ini karena AI tidak punya konteks, intuisi, atau kemampuan untuk menilai situasi yang kompleks dan abu-abu.
Di sinilah peran manusia tak tergantikan.
Kamu yang harus berpikir kritis untuk memvalidasi hasil dari AI, menentukan masalah penting mana yang sebenarnya harus diselesaikan, dan memilih solusi terbaik yang mungkin tidak terpikirkan oleh mesin.
3. Kemampuan Berkomunikasi Secara Digital
Maksudnya adalah keahlianmu dalam menyampaikan ide, informasi, dan pesan secara jelas, efektif, dan persuasif melalui berbagai platform digital.
Skill ini mencakup banyak hal, mulai dari cara menulis email profesional dan to the point, berdiskusi di berbagai platform kolaborasi tim (seperti Slack, Microsoft Teams, atau Google Workspace), hingga cara mempresentasikan ide dengan meyakinkan saat online meeting via Zoom atau Google Meet.
Kemampuan untuk memilih kata yang tepat, memahami konteks audiens, dan menjaga etiket digital (netiquette) juga menjadi bagian penting dari keterampilan ini.
Keterampilan ini penting karena komunikasi tatap muka semakin sering digantikan oleh interaksi digital.
Kamu harus memiliki kemampuan menyampaikan pesan secara tertulis atau verbal secara daring agar tidak terjadi miskomunikasi.
AI memang bisa membantu kita membuat draf atau merangkum teks, tetapi sentuhan empati, kecerdasan emosional untuk menangkap nada bicara, dan pemahaman konteks, itu semua tetap kamulah ahlinya!
4. Adaptasi Teknologi Baru
Kamu pasti tahu kalau sekarang ini banyak sekali aplikasi, platform, hingga tools baru yang terus bermunculan.
Nah, AI sendiri adalah teknologi yang berkembang pesat dan akan terus menghadirkan berbagai alat bantu baru yang bisa kita gunakan.
Orang-orang yang cepat mempelajari dan memanfaatkan tools AI untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan efisiensi kerjanya akan menjadi talenta unggulan.
Sebab itu, kamu butuh keterampilan adaptasi ini agar dapat membawa ide-ide segar tentang pemanfaatan teknologi baru bagi pertumbuhan bisnis.
5. Kreativitas & Inovasi
Kreativitas adalah kemampuanmu untuk berpikir out-of-the-box, menghubungkan ide-ide yang tampaknya tidak berhubungan, serta menghasilkan ide-ide orisinal dan unik.
Sementara itu, inovasi adalah kemampuan untuk mengeksekusi ide-ide kreatif tersebut menjadi solusi yang memberikan nilai tambah, baik dalam bentuk produk baru, layanan yang lebih baik, model bisnis lebih efektif, atau proses kerja lebih efisien.
Nah, di era AI, keterampilan ini menjadi semakin mahal harganya.
AI memang luar biasa dalam mengolah data dan menjalankan perintah berdasarkan pola yang sudah ada, tetapi AI tidak memiliki imajinasi, kesadaran, intuisi, atau pengalaman emosional untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru dan disruptif.
Saat banyak pekerjaan rutin mulai diotomatisasi, perusahaan akan sangat bergantung pada talenta-talenta manusia yang bisa memberikan ide-ide cemerlang dan inovasi yang tidak bisa dihasilkan oleh algoritma.
Dengan mengasah kreativitas dan kemampuan berinovasi, kamu akan menjadi orang yang memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mewujudkan ide-ide besarmu.
Inilah yang akan membuatmu menjadi talenta yang sulit digantikan dan selalu dibutuhkan di dunia bisnis mana pun.
6. Kolaborasi & Leadership di Era Digital
Maksud kolaborasi di sini bukan sekadar bisa kerja kelompok di satu ruangan, ya, melainkan tentang kemampuanmu untuk bekerja sama dengan tim yang anggotanya berada di lokasi berbeda-beda.
Caranya dengan memanfaatkan berbagai alat kolaborasi digital, seperti Slack, Google Workspace, atau Trello, untuk menjaga komunikasi dan produktivitas tetap lancar.
Sementara itu, leadership di era digital tentang bagaimana kamu dapat menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan tim dengan empati, tujuan jelas, dan transparansi, bahkan saat sebagian besar interaksi dilakukan melalui layar.
Saat ini, AI mengambil alih banyak tugas teknis atau analitis. Nah, kemampuan manusialah yang akan menghubungkan semua elemen menjadi satu kesatuan.
AI tidak bisa membangun semangat tim setelah menghadapi kegagalan, menengahi perbedaan pendapat, atau memberikan motivasi personal kepada anggota tim yang sedang kurang bersemangat.
Nah, bila menguasai skill kolaborasi dan leadership ini, kamu akan menjadi seorang rekan kerja dan pemimpin yang bisa diandalkan, serta mampu membawa seluruh tim untuk mencapai tujuan-tujuan besar di tengah kecepatan dunia bisnis digital.
Soft Skill Tetap Penting di Era AI
Kalau kamu perhatikan baik-baik dari enam keterampilan yang sudah kita bahas tadi, mayoritas di antaranya adalah soft skill.
Yap, soft skill atau keterampilan yang berpusat pada manusia tetap jadi yang paling penting di era AI.
Mengapa bisa begitu?
Sebab, ada hal fundamental yang tidak dimiliki oleh AI: kecerdasan emosional, empati, dan intuisi.
AI tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pelangganmu saat mereka kecewa.
AI tidak bisa membangun hubungan kerja yang tulus dan penuh kepercayaan dengan rekan satu tim.
AI juga tidak bisa memberikan sentuhan moral atau pertimbangan etis dalam sebuah keputusan bisnis.
Maka di sinilah peranmu sebagai manusia menjadi tak tergantikan.
Kemampuanmu untuk berempati, berkomunikasi dengan nuansa dan perasaan, bekerja sama dalam tim untuk menciptakan sinergi, menengahi konflik, memberikan motivasi, serta membuat penilaian berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan adalah hal-hal yang membuatmu unggul dari AI.
Jadi, sambil mengasah berbagai hard skill teknis yang relevan, jangan pernah meremehkan atau melupakan pentingnya untuk terus melatih soft skill-mu, ya!
Siapkan Dirimu Mulai Sekarang!
Setelah mengetahui berbagai keterampilan penting yang wajib kamu miliki untuk sukses di dunia bisnis era AI, pertanyaan selanjutnya adalah, “Di mana tempat terbaik untuk mulai mengasah semua skill itu?”
Sebagai langkah pertama, kamu dapat memilih jalur pendidikan yang program studi dan kurikulumnya memang dirancang khusus untuk mencetak talenta unggulan di dunia bisnis digital.
Kamu butuh tempat belajar yang tak hanya memberikan teori, tetapi juga membentuk kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi digital, dan semua keterampilan relevan lainnya.
Nah, untuk menjawab kebutuhan tersebut, kabar baiknya, Konsentrasi Bisnis Digital S1 Manajemen FEB Universitas Trisakti hadir sebagai pilihan tepat!
Program studi ini dirancang untuk membekalimu dengan berbagai keterampilan wajib yang sudah kita bahas. Kamu akan mempelajari dunia bisnis digital dalam lingkungan belajar suportif, berbasis industri, dan berorientasi pada masa depan.
Siap menjadi bagian dari Manajemen FEB Trisakti dan menjadi talenta digital yang future-proof?
Yuk, daftarkan dirimu sekarang!